Selamat Datang Energi & Semangat Baru

Puasa Ramadhan sebentar lagi akan meninggalkan kita. Apa yang kita dapatkan dari melaksanakan puasa sebulan penuh itu? Peningkatan kualitas apa yang telah kita raih dalam bulan mulia ini ?

Ibadah puasa yang kita jalani sesungguhnya memiliki makna yang lebih dari sekadar menahan lapar dan dahaga. Coba perhatikan, selama puasa kita dilarang makan dan minum serta berhubungan seksual dengan istri atau suami kita. Padahal makanan dan minuman itu halal; suami atau istri pun juga halal. Ternyata, dengan tekad dan kemauan yang besar, kita bisa. Nah, bila untuk menjauhi yang halal saja bisa, mestinya dengan tekad yang sama semua perkara yang haram lebih bisa lagi kita ditinggalkan.

Ramadhan memang bulan riyadhah (latihan) untuk meningkatkan kemauan kita untuk taat pada aturan Allah SWT. Bila berhasil, kelak pada penghujung bulan Ramadhan kita benar-benar bisa disebut muttaqin (orang yang bertakwa), yakni orang yang mempunyai kemauan yang kuat untuk senantiasa melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT.

Dengan kemauan untuk taat yang ditempa selama bulan Ramadhan, sesungguhnya puasa—bila benar-benar dihayati—akan mampu membangun semangat dan energi yang luar biasa untuk mewujudkan impian dan cita-cita dan akan menjadi bekal yang sangat berharga guna membentuk karakter manusia yang hebat, produktif dan penuh optimis serta lebih kreatif.

Pengamatan menunjukkan bahwa lebih dari yang lain, yakni kemampuan dan kreatifitas, karakter menyumbang unsur terbesar dalam sukses seseorang. Diantara karakter terpenting dari seorang itu adalah adanya kemauan keras dan semangat menggebu-gebu untuk berbuat dan meraih cita-cita.

Tirto Utomo, bos Aqua, berjuang tak kenal menyerah selama bertahun-tahun untuk mengenalkan produk air dalam kemasan. Ketika ia membuat produk itu, banyak pengusaha menertawakan. Bagaimana mungkin “jualan air” bisa laku dan menjadi bisnis besar. Namun, dengan kemauan dan semangat yang kuat, terbukti setelah lima tahun angka penjualan Aqua melesat dan sekarang tak seorang pun di negeri ini yang tak mengenal air minum dalam kemasan itu. Yang luar biasa, orang mau saja membeli Aqua meski harga seliternya hampir sama dengan bensin premium.

Contoh lain, KFC tidak akan pernah menjadi restoran besar andai saja Kolonel Sander tidak memiliki karakter untuk meraih sukses. Semua diawali ketika ia menawarkan resep ayam gorengnya ke restoran. Meski selalu saja ditolak, dengan kemauan dan semangat ia terus menawarkan hingga restoran ke 141. Di situ resepnya diterima. Itu pun dengan percobaan. Andai Sander putus asa di restoran ke 140, niscaya kita tidak akan pernah melihat restoran KFC “jagonya ayam” ada di mana-mana.

Begitu juga dengan Thomas Alpha Edison, sang penemu lampu pijar. Andai ia tidak gigih untuk terus melakukan percobaan, mungkin dunia tidak akan seterang sekarang ini di malam hari. Setelah lebih dari 1000 macam bahan, akhirnya ia mendapatkan material yang cocok untuk lampu pijarnya.

Jelas sekali, banyak sekali peristiwa besar dunia di sepanjang lintasan sejarah yang itu hanya mungkin lahir dari kemauan dan semangat yang besar. Bila Edison, Sander Tirto Utomo dan lain-lain dengan kemauan kuat yang didorong oleh semangat material saja bisa mencetak kemajuan dan sukes besar, apalagi jika dorongan semangatnya bukan hanya bersifat material melainkan juga non-material (ibadah dan ridha Allah); mestinya lebih besar lagi.
Redaksi Iklan Kota.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: